Assalamualaikum wr. Wb. Sodara-sodara sekalian.
Gua sang juragan lapak kembali hadir.
Kali ini gua mao ngebahas sedikit tentang 10 fakta menarik perseteruan
antara 2 klub besar asal Spanyol, Barcelona & madrid. Data ini gua dapetin
dari salah seorang sobat cules di grup Indobarca dengan nama akun fb Fcb Fariz & juga dikutip juga ama page ILBFC.
Ya datanya gua edit-edit dikit lah.... :D
El Clasico (bahasa Inggris: The Classic), juga
dikenal sebagai El Derbi Español atau El Classic adalah nama generik yang
diberikan untuk setiap pertandingan sepak bola antara FC Barcelona dan Real
Madrid. El Clasico di Spanyol untuk pertama kalinya dilangsungkan pada 17
Februari 1902. Perseteruan dua raksasa ini adalah bagian dari kompetisi lokal
La Liga Spanyol, Copa del Rey, dan serta Supercopa de España yang terjadi tahun
lalu. Bahkan perseteruan dua raksasa Spanyol ini tidak jarang bisa terjadi Liga
Champions Eropa. Fakta mengatakan pertandingan 2 klub ini sangat ditunggu ratusan
juta pecinta bola di dunia.
Persaingan itu muncul dengan sejarah bahwa Madrid
dan Barcelona adalah dua kota terbesar di Spanyol, dan dua klub adalah klub
sepakbola paling sukses dan berpengaruh di negeri tersebut. Real Madrid telah
mengumpulkan 73 piala dan Barcelona 68, sementara Athletic Bilbao datang ketiga
dengan 32 piala. Mereka kadang-kadang diidentifikasi dengan lawan posisi
politik, dengan Real Madrid yang mewakili bangsa Spanyol dan Barcelona yang
mewakili bangsa Catalan
1. Lebih dari
sekedar batas geografi
Di Inggris Liverpool vs
Everton, Arsenal vs Chelsea/Spurs, dan AC Milan vs Intermilan adalah
pertandingan-pertandingan derby panas dan sarat emosi. Fakta ini tidak bisa
dipungkiri. Walaupun tradisi dan emosi dari rivalitas mereka begitu luar biasa,
namun secara fundamental, persaingan tersebut hanyalah sebatas daerah
geografis. Persaingan kedua tim hanyalah karena mereka mempunyai markas yang
berdekatan satu sama lain. Jadi demi menjaga gengsi dan mengukuhkan siapa yang
paling hebat dalam wilayah yang sama, timbullah rivalitas. Namun, persaingan
antara FC Barcelona dan Real Madrid melebihi batas-batas wilayah. Rivalitas
mereka abadi, karena yang ikut bersitegang adalah ibu kota dengan daerah yang
hendak merdeka.
2. Catalunya vs
Castille
Barcelona dan Madrid
merupakan dua kota terbesar di Spanyol. Hal itu saja sebenarnya sudah cukup
untuk membentuk suatu rivalitas. Namun, mereka juga adalah tuan rumah dari dua
daerah yang sangat berbeda baik secara kultur dan emosi. Dua kota tersebut juga
menghasilkan dua ‘mahzab’ intelektual yang berbeda, dan tentu saja,
berseberangan satu sama lain. Barcelona adalah Catalan, Madrid adalah
Castillian. Orang-orang Catalan adalah masyarakat yang bebas, sedangkan
Castille lebih seperti Keraton-nya Spanyol dan pusat pemerintahan. Perseteruan
memuncak ketika Jenderal Franco, orang Madrid, yang beraliran fasisme, ingin
‘membasmi’ daerah Catalan. Jadi, ketika El Clásico digelar dan dimenangi
Barcelona, ini merupakan kemenangan seluruh rakyat Catalunya dalam membebaskan
diri dari tirani pusat. Jika yang menang adalah Real Madrid, berarti ini adalah
kemenangan pemerintah dalam upaya menegaskan kekuasaannya.
3. “Everyone
picks a side”
Pernyataan di atas adalah
perseteruan ideologi, sosial, dan politik antara kebudayaan daerah yang ingin
merdeka dengan pemerintah pusat yang kuat, dan tidak hanya melibatkan FC
Barcelona dan Real Madrid, atau Catalunya dan Castille, tetapi juga seluruh
masyarakat Spanyol. Ketika duel El Clásico berlangsung, dapat dipastikan,
seluruh orang di Spanyol akan terbagi dua. El Clásico mempunyai fungsi yang
‘unik’ yaitu sebagai ‘pembatas transparan’ antara dua daerah dalam satu negara.
Suporter dari klub lain, siapa pun mereka, akan memilih salah satu di antara
Barcelona dan Real Madrid, berdasarkan kepentingan dan ideologi masing-masing,
everyone (should) picks a side.
4. Merupakan
anggota dari Liga Terbaik di dunia
Apapun konteks-konteks
budaya yang terdapat pada duel El Clásico, tidak akan ada orang luar yang
peduli pada pertandingan tersebut jika terdapat pada liga-liga yang kurang
populer, misalnya Liga Domestik Siprus. Tapi ini tidak. Duel tersebut berasal
dari La Liga Primera, yang merupakan liga terbaik di dunia berdasarkan
penilaian FIFA (dalam diskusi debate panjang lainnya, liga-liga lain mungkin
saja muncul sebagai liga yang lebih baik, namun setidaknya La Liga adalah salah
satu liga sepakbola terbaik di dunia), jadi seluruh perhatian insan sepakbola
pasti tertuju ke sana.
5. Menampilkan
dua klub terbaik dari La Liga
Tidak hanya gengsi, namun
dominasi kedua tim di La Liga merupakan jaminan panasnya pertandingan ini.
Karena kedua tim biasanya berada di pucuk klasemen, maka hasil dari El Clásico
menjadi sangat menentukan siapa yang akan merajai liga pada akhir musim. AC
Milan vs Intermilan mengkin adalah derby perseteruan dua klub papan atas Serie
A, tetapi di sana juga terdapat Juventus dan AS Roma untuk disaingi. Sehingga,
kadang-kadang, tifosi merasa pertandingan AC Milan vs Juventus atau Intermilan
vs AS Roma menjadi sama krusialnya. Dan hal ini menjadikan signifikasi partai
derby kota Milan agak berkurang. Lain halnya dengan Barcelona vs Real Madrid
yang begitu menentukan. La Liga memang bukanlah pacuan dua ‘kuda’ saja, tetapi
selalu ada dua kuda berwarna ‘merah biru’ dan ‘putih-putih’ yang ikut serta.
Dua kuda ini juga belum pernah terdegradasi ke divisi bawah (dan sepertinya
tidak akan pernah, baik itu karena kualitas maupun lobi politik mereka yang
kuat di Spanyol).
6. 2 klub
dengan pemain-pemain terbaik di dunia
Karena Barcelona dan Real
Madrid merupakan dua di antara klub-klub terkaya di dunia, mereka selalu dihuni
oleh pemain-pemain terbaik pula. Misalnya Lionel Messi, C.Puyol, Xavi, A.
Iniesta, D. Villa dan A. Sanchez dikubu Barcelona. Dan jangan lupa di kubu Real
Madrid juga ada nama tenar seperti C. Ronaldo dan Ricardo Kaka. Kita juga masih
ingat Madrid juga pernah dihuni pemain sekelas Zidane, Ronaldo, Raúl, Figo,
Beckham, dan Roberto Carlos yang bermain bersamaan. Barca juga tidak ingin
kalah dengan dengan dihuni oleh Deco, Ronaldinho serta Henry. Ketika El Clásico
berlangsung, kita seperti melihat uang ratusan jutaan dollar sedang ‘berlari-lari’
di atas lapangan.
7. Juga
beberapa talenta lokal
Di samping belanja
pemain-pemain kelas dunia tersebut, kedua tim juga dipenuhi oleh
talenta-talenta lokal binaan kubu masing-masing. El Barça punya banyak pemain
binaan sendiri seperti Valdés, Puyol, Xavi, Iniesta, Pedro, Fabregas dan Isaac
Cuenca yang merupakan produk-produk dari akademi sepakbolanya, sedangkan Messi
dan Giovanni adalah anak-anak muda yang bersekolah di Barcelona sejak kecil.
Sedangkan Los Blancos punya Casillas, maskot tim Raúl, dan Guti yang merupakan
didikan akademi Madrid. Dan hebatnya, pemain-pemain ini adalah anggota timnas
Spanyol. ‘Rasa’ lokal ini menjamin bahwa tak seorang pun di lapangan yang akan
melupakan aspek-aspek budaya yang melatarbelakangi El Clásico. Arsenal mungkin
diisi pemain-pemain muda bertalenta, namun nyaris tidak ada pemain asli Inggris
di sana. Manchester United sekarang hanya tinggal menyisakan pemain tua seperti
Giggs dan Scholes sebagai binaan asli mereka. Itulah bedanya dengan El Clásico.
8. Sejarah
transfer yang ‘kontroversial’ antara kedua tim.
Sebagai dua klub terkuat dan
terkaya di Spanyol, tak dapat dihindari, Barcelona dan Real Madrid akan berebut
mendapatkan tanda tangan pemain top. Salah satu dari kasus tersebut adalah
ketika kedua klub berniat mengontrak pemain River Plate, Alfredo Di Stefano
pada tahun 1953. Transfer tersebut sangat kontroversial dan merupakan salah
satu pemicu ‘kerasnya’ El Clásico. Sebuah kontrak janggal dilakukan ketika Di
Stefano menandatangani proposal kedua klub sekaligus. Ia akan bermain dua musim
untuk Real Madrid (yang menghubungi lebih awal) dan dua musim untuk Barcelona.
Namun, setelah melihat debut
pertamanya di Real, El Barça setuju untuk melepaskan Di Stefano secara
permanen. Hal ini masih menjadi perdebatan: Pertama, bahwa Barcelona melihat
penampilan Di Stefano yang kurang menjanjikan dalam debutnya. Kedua, ada
indikasi bahwa Barcelona ditekan oleh diktator Jenderal Franco yang pro-Madrid,
yang mengancam akan memberlakukan larangan untuk pemain asing bermain di La
Liga.
Tren ini pun terus
berlanjut; kedua tim terus bersitegang untuk mendapatkan pemain-pemain top
(seperti yang mereka lakukan pada David Beckham tahun 2003). Namun tidak ada
yang lebih ‘menyakitkan’ selain ketika salah satu pemain dari tim ini hengkang
ke tim lainnya, seperti yang terjadi pada Luis Enrique, yang pindah dari Madrid
ke Barcelona, atau kasus Luis Figo pada tahun 2000, yang hijrah dari Azulgrana
ke Los Merengues dan memecahkan rekor transfer (sebelum Zidane) sebesar 65 juta
Euro. Dan ketika kembali ke stadion mantan klubnya, cemoohan, teriakan, bahkan
lemparan kepala babi harus mereka terima. Semuanya karena atmosfir ‘neraka’ El
Clásico.
9. Ukuran
stadion
Nama besar kedua klub
ternyata juga didukung oleh besarnya stadion yang mereka miliki. Baik Camp Nou
maupun Santiago Bernabéu merupakan stadion elit dan raksasa sehingga
menjanjikan atmosfer yang luar biasa. Camp Nou bahkan merupakan stadion
berkapasitas terbesar di Eropa, yaitu sanggup menampung 98.772 kursi. Sebelum
direnovasi, stadion ini malah pernah terisi 200 ribu penonton dalam salah satu
El Clásico. Sedangkan Santiago Bernabéu mampu menampung 80.400 Madridistas dan
dinobatkan sebagai salah satu stadion berfasilitas terbaik di dunia.
10. Menghasilkan
tontonan sepakbola yang berkualitas
Jika yang terjadi di
lapangan adalah sebuah tontonan yang mengecewakan, semua poin di atas tidak ada
artinya. Dan tanah Spanyol akan menjadi tempat yang menyedihkan jika semua
orang menunggu-nunggu partai yang diadakan sekali dua tahun ini, hanya untuk
menyaksikan pertandingan yang menyisakan buruk dan membosankan. Tapi tidak.
Pertandingan El Clásico, secara tradisi, selalu mempertontonkan sepakbola
berkualitas, menyerang, atraktif, penuh skill, dan aroma ‘membunuh’ yang dahsyat.
Skor-skor menakjubkan, seperti 3-3, 3-2, 5-3, serta masih ingat dipikiran kita
yaitu kemenangan 5-0 musim lalu di Camp Nou untuk BArca adalah contoh betapa
alotnya pertandingan ini.
Itu aja deh untuk post kali ini, tengkyuuu. Sampai jumpa dilaen post....
Visca Barca !
Sumber:
http://www.facebook.com/#!/groups/indobarcafansclub/permalink/10150915499813640/
0 komentar:
Posting Komentar